MESIN WAKTU
(Reni Budi Lestari)
“andiiii
, kemasi barang-barangmu dan pergi taruh ke mobil” seru ibu menyuruh
Aku
terdiam , dan mulai beranjak pergi ke kamar mengambil barang – barang yang
telah dikemas .
ANDI SURYO PRABOWO , biasanya di panggil
andi , anak tunggal yang hobi main games online di warnet ini ialah seorang
siswa yang sedang duduk mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas.
kepribadian Andi ini cukup humble loh, pintar , lucu asik dan sekiranya andi, siswa
yang memiliki banyak teman di sekolahnya.
Liburan
semester sekolah telah tiba. Banyak para murid menghabiskan masa liburannya
pergi berlibur bersama keluarga , bermain sepanjang hari bersama teman , atau
untuk andi sendiri mungkin bermain games
online di warnet tersayngnya atau tidak memungkinkan ia akan memilih pergi
bermain di kasur tercintanya, sembari di temanin cemilan kacang koroku dan susu
hangat adalah cara yang paling pas bagi andi untuk menghabiskan masa liburan
sekolahnya.
Sore
kemarin nenek di semarang menelpon ayah , berharap ingin dikunjungi selagi aku
liburan sekolah.
“andi
nenek ingin melihatmu , kata nenek dia sangat merindukan pergi ke sawah bersama
cucu tercintanya “ ujar ibu
“
iya bu , andi ikut” jawab andi
jeda
“ah
harusnya ku habiskan waktu liburan ku pergi bermain games online nij “ gumanku
dalam hati
*****
Malam itu , aku dan keluarga berangkat
pergi ke rumah Nenek di Semarang. Cuacanya cukup mendukung untuk di lalui karna
langit cerah bertabur bintang dan ditemani bulan sabit.
Jalan
raya terpantau lancar , hanya ketika memasuki pintu tol mulai antrian padat
kendaran terlihat , malkum lah menurtku mungkin karna sedang masa liburan
sekolah.
Pukul 01.00 WIB kami sudah mulai memasuki
tol Cikampek , disini arus kendaran mulai sepi , tidak seperti di pintu masuk
awal tadi , mungkin kendaraan sudah saling mendahului, pikirku.
Ibu tertidur dikursi belakang, aku yang
duduk dikursi samping ayah menemani ayah yang sedang mengemudi , dengan sesekali
ku tengok ayah mulai mengantuk akibat kelelahan mengendarai mobil.
Aku
memandangi jalan lewat kaca spion ,namun kantuk mulai merajelala di mataku ,
jalanan yang kulihat seperti rol film
yang memutar , membuat siapa saja yang melihatnya mulai seperti diajak
berdongeng.
Setelah
beberapa menit berlalu , Entah penglihatan ku yang buram ,dari kejauhan tampak
terlihat sekelebat cahaya putih di depan kiri mobilku.
“apa
itu?’ seru ku
Aku
mulai memandangi cahaya putih itu dengan seksama , warna putih dengan sinar
berbinar , dan berputra – putar seperti angin tornado di depan sisi kira jalan
mobilku , seiring mobil melaju cepat cahya itu mulai terlihat jelas , benar
benar jelas . besar membumbul sampai hampir menyentuh langit .
“ayahhhhhh”
teriakkku
Ayah
terdiam , dan hanya menoleh.
”ayah
lihat itu” aku menunjuk dengan jemariku ke arah cahaya itu
“ayah
mengantuk ndi “ ayah mengangguk anggukan kepala akibat mengantuk
Aku
bingung dan diam , tanpa aku sadari mobil semakin lama melaju mendekati cahaya
itu dan lambat laun memasuki cahaya putih itu.
“ohh
tidak” gumanku
“blusshhhhhhhhhhhhhh”
Kami
merasakan goncangan yang kuat di mobil, seperti bermain komedi putar aku di
goyang kesana kemari , semua ini membuat mual perut dan pusing kepala.
“ya
tuhaannn apa yang terjadiiiiiiiii, apa ini, apa ya tuhann” seruku berkali-kali
berkata
“duarrrrrrkkkkkkkrkkkk:”
mobil kami terjatuhhhhh
Terjatuh
menyentuh tanah dengan suara yang kencang, aku terdiam menoleh ke ayah yang
tepat di sampingku. Badan dan kepala ayah tersungkur di stir mobil, aku menpuk
bahu ayah dan mulai mencoba membangunkannya.
“ayaahhhhh
, come on wake up” teriakku
Tanpa
responnnn dan suara
Ayah
terdiam, kucoba goncangkan badan ayah, sampai tanpa sadar badan ayah tersungkur
ke sisi kanan mobil apa yang ku lihat mata ayah yang tertutup. Aku coba segera
mengecek nadi ayah, ternyata ayah tertidur.
Tanpa
pikr panjang aku pergi beranjak ke kursi belakang..
“
ibuuuuu, ini andi” seru ku sembari menepuk pipi ibu
“ibuuu
, bangun”ssekali aku ulangi kembali
Namun
yang ku dapat hasil nihil , ibu seperti ayah tertidur bak putri tidur di
kerajaaan
“apa
yang terjadi?”
“dimana
aku berada” sembari menoleh kaca mobilkku..
“
padang savana?” aku diam sejenak
Wajahku
pucat , rasa masam di lidah , dengan tangan gemetar dan jantung berdegup
kencang aku memberanikan diri membuka pintu mobil dan pergi keluar dari mobil.
Padang savana dengan rerumputan yang luas dan diujung setiap tanah
terdapat beberpaa pohon besar. Langit yang bersih menghiasi pemandangan tempat
ini, aku terkagum dengan tempat ini sejenak.
“aku
harus mulai mencari tahu apa yang terjadi “ gumanku dalam hati
Kaki
ini ku beranikan diri untuk melangkah, selangkah demi langkah secara perlahan,
ku ikutin hati nulari ku untuk pergi kesisi kanan tubuhku.
“tempat
apa ini” pertanyaan itu kembali terlontar dari bibirlu
“apa
itu?” ujarku
Ada
bebrapa orang yang sedang berdiri di bwah pohon besar itu. sepertinya mereka
harus kutemui. Aku ingin bertanya dimana aku berada dan temapat macam apa ini.
Aku
mulai mempercepat langkah kaki ku , mengiri insting bahwa aku harus bertanya
pada sesorang diujan sana.
“hey
, bisakaha aku bertanya” aku menghampiri dan melambaikan tangan
Mereka
menoleh ,tanpa ucapan yang terlontar satu kata pun dari mulut mereka. Pakaian
mereka sangat awam bagiku, dengan hanya menggunakan celana dari bahan rotan
kering yang dianyam sepertinya, ditambah aksesoris dikepala dan kalung tulang
yang mereka kenakan.
“
huhu hahaah huhu hahha” ucap mereka
“ha?”
aku diam , tersentak kebingungan apa yang baru saja tadi mereka katakan
“
hahaha huhuhuhu huhuhu “
“kenpa
dengan mereka?” aku memamlingkan kepala ku berusah mencoba mencerna bahasa
mereka
Satu
orang dari mereka berdiri di hadapanku sembari menggerakan kaki kepala dan badan
menyerupai gerakan bahasa tubuh. Aku kembali di buat bingung , dan bebrapa
waktu ada yang menerka tubuhku dari belakang
“Tooollllooooongggggg
….”
Merek
mulai mengikatku dan menggendongku, menyumpal mulutku agar tak bersuara, aku
mulai takut apa yang akan mereka lalukan padakku, Ya tuhaaan apa yang harus
kulakukan.
Ada gunung besar di depan matakku , di
bawah gunung itu terdapat sebuah pintu masuk dengan obor api di kedua sisi
kanan dan kirinya.
satu
persatu ku lihat ada orang serupa seperti yang sedang menggendongku menghampiri,
mereka mulai berbicara dengan bahasa dan gerak tubuh yang sekali lahi ku
katakana benar-benar sulit untuk pahami.
Aku
menocba tenang dan berusah menghadapi situasi ini, dan tanpa sadar mereka
membawaku masuk ke dalam gunung itu.
“
oh Tuhannnn” aku menjerit kaget dalam hati
Terlihat ada ratusan bahkan ribuaan orang
yang serupa dengan orang yang membawaku saat ini. Mereka menurunkan lalu mengikatku
dengan kedua badanku di sanggah kayu , kalian tau, persis seperti memanggang
babi atau ayam, saat malam tahun baru tiba.
“Aku
takutttttttt” gumankku dalam hatiii
Aku
memnjamkan mataku dan menjerit dalam hati ya tuhhhaannn
“tolongggggggggg”
aku berteriak dalam hatiii
Dan
mulai membuka mata
“kamu
ngapain ndi?’ ayah berseru
Aku
kaget dan bangun dari kursi mobilku, kebingungan dan mulai menepuk pipiku
kembali
“ayahhh,
aku lagi di dalam gunung bersama orang-orang aneh?” ujarku pada ayah
“kamu
kenapa?” ayah tertawa
Jeda
”makannya
jangan keenakan tidur, saat ayahnya sendiri lagi mengemudi dari tadi ndi” ujar
kembali ayah
“kita
hampir sampai ndi” seru ibu menimpali
Aku
diam seribu bahsa, dan mulai mencerna pa yang terjadi.
”jadi
tadi cuman mimpi?”
Saran
untuk para pembaca : jangan tertidur dalam keadaaaan apapun, eh tapi kalo ga
tidur mati dong namanya?


Tidak ada komentar:
Posting Komentar