Senin, 29 April 2024

Cerpen Pertama Kuu

MESIN WAKTU

(Reni Budi Lestari)





“andiiii , kemasi barang-barangmu dan pergi taruh ke mobil” seru ibu menyuruh

Aku terdiam , dan mulai beranjak pergi ke kamar mengambil barang – barang yang telah dikemas .

     ANDI SURYO PRABOWO , biasanya di panggil andi , anak tunggal yang hobi main games online di warnet ini ialah seorang siswa yang sedang duduk mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas. kepribadian Andi ini cukup humble loh, pintar , lucu asik dan sekiranya andi, siswa yang memiliki banyak teman di sekolahnya.

Liburan semester sekolah telah tiba. Banyak para murid menghabiskan masa liburannya pergi berlibur bersama keluarga , bermain sepanjang hari bersama teman , atau untuk andi sendiri mungkin  bermain games online di warnet tersayngnya atau tidak memungkinkan ia akan memilih pergi bermain di kasur tercintanya, sembari di temanin cemilan kacang koroku dan susu hangat adalah cara yang paling pas bagi andi untuk menghabiskan masa liburan sekolahnya.

Sore kemarin nenek di semarang menelpon ayah , berharap ingin dikunjungi selagi aku liburan sekolah.

“andi nenek ingin melihatmu , kata nenek dia sangat merindukan pergi ke sawah bersama cucu tercintanya “ ujar ibu

“ iya bu , andi ikut” jawab andi

jeda

“ah harusnya ku habiskan waktu liburan ku pergi bermain games online nij “ gumanku dalam hati

 

*****

     Malam itu , aku dan keluarga berangkat pergi ke rumah Nenek di Semarang. Cuacanya cukup mendukung untuk di lalui karna langit cerah bertabur bintang dan ditemani bulan sabit.

Jalan raya terpantau lancar , hanya ketika memasuki pintu tol mulai antrian padat kendaran terlihat , malkum lah menurtku mungkin karna sedang masa liburan sekolah.

     Pukul 01.00 WIB kami sudah mulai memasuki tol Cikampek , disini arus kendaran mulai sepi , tidak seperti di pintu masuk awal tadi , mungkin kendaraan sudah saling mendahului, pikirku.

     Ibu tertidur dikursi belakang, aku yang duduk dikursi samping ayah menemani ayah yang sedang mengemudi , dengan sesekali ku tengok ayah mulai mengantuk akibat kelelahan mengendarai mobil.

Aku memandangi jalan lewat kaca spion ,namun kantuk mulai merajelala di mataku , jalanan  yang kulihat seperti rol film yang memutar , membuat siapa saja yang melihatnya mulai seperti diajak berdongeng.

Setelah beberapa menit berlalu , Entah penglihatan ku yang buram ,dari kejauhan tampak terlihat sekelebat cahaya putih di depan kiri mobilku.

“apa itu?’ seru ku

Aku mulai memandangi cahaya putih itu dengan seksama , warna putih dengan sinar berbinar , dan berputra – putar seperti angin tornado di depan sisi kira jalan mobilku , seiring mobil melaju cepat cahya itu mulai terlihat jelas , benar benar jelas . besar membumbul sampai hampir menyentuh langit .

“ayahhhhhh” teriakkku

Ayah terdiam , dan hanya menoleh.

”ayah lihat itu” aku menunjuk dengan jemariku ke arah cahaya itu

“ayah mengantuk ndi “ ayah mengangguk anggukan kepala akibat mengantuk

Aku bingung dan diam , tanpa aku sadari mobil semakin lama melaju mendekati cahaya itu dan lambat laun memasuki cahaya putih itu.

“ohh tidak” gumanku

“blusshhhhhhhhhhhhhh”

Kami merasakan goncangan yang kuat di mobil, seperti bermain komedi putar aku di goyang kesana kemari , semua ini membuat mual perut dan pusing kepala.

“ya tuhaannn apa yang terjadiiiiiiiii, apa ini, apa ya tuhann” seruku berkali-kali berkata

“duarrrrrrkkkkkkkrkkkk:” mobil kami terjatuhhhhh

Terjatuh menyentuh tanah dengan suara yang kencang, aku terdiam menoleh ke ayah yang tepat di sampingku. Badan dan kepala ayah tersungkur di stir mobil, aku menpuk bahu ayah dan mulai mencoba membangunkannya.

“ayaahhhhh , come on wake up” teriakku

Tanpa responnnn dan suara

Ayah terdiam, kucoba goncangkan badan ayah, sampai tanpa sadar badan ayah tersungkur ke sisi kanan mobil apa yang ku lihat mata ayah yang tertutup. Aku coba segera mengecek nadi ayah, ternyata ayah tertidur.

Tanpa pikr panjang aku pergi beranjak ke kursi belakang..

“ ibuuuuu, ini andi” seru ku sembari menepuk pipi ibu

“ibuuu , bangun”ssekali aku ulangi kembali

Namun yang ku dapat hasil nihil , ibu seperti ayah tertidur bak putri tidur di kerajaaan

“apa yang terjadi?”

“dimana aku berada” sembari menoleh kaca mobilkku..

“ padang savana?” aku diam sejenak

Wajahku pucat , rasa masam di lidah , dengan tangan gemetar dan jantung berdegup kencang aku memberanikan diri membuka pintu mobil dan pergi keluar dari mobil.

     Padang savana dengan  rerumputan yang luas dan diujung setiap tanah terdapat beberpaa pohon besar. Langit yang bersih menghiasi pemandangan tempat ini, aku terkagum dengan tempat ini sejenak.

“aku harus mulai mencari tahu apa yang terjadi “ gumanku dalam hati

Kaki ini ku beranikan diri untuk melangkah, selangkah demi langkah secara perlahan, ku ikutin hati nulari ku untuk pergi kesisi kanan tubuhku.

“tempat apa ini” pertanyaan itu kembali terlontar dari bibirlu

“apa itu?” ujarku

Ada bebrapa orang yang sedang berdiri di bwah pohon besar itu. sepertinya mereka harus kutemui. Aku ingin bertanya dimana aku berada dan temapat macam apa ini.

Aku mulai mempercepat langkah kaki ku , mengiri insting bahwa aku harus bertanya pada sesorang diujan sana.

“hey , bisakaha aku bertanya” aku menghampiri dan melambaikan tangan

Mereka menoleh ,tanpa ucapan yang terlontar satu kata pun dari mulut mereka. Pakaian mereka sangat awam bagiku, dengan hanya menggunakan celana dari bahan rotan kering yang dianyam sepertinya, ditambah aksesoris dikepala dan kalung tulang yang mereka kenakan.

“ huhu hahaah huhu hahha” ucap mereka

“ha?” aku diam , tersentak kebingungan apa yang baru saja tadi mereka katakan

“ hahaha huhuhuhu huhuhu “

“kenpa dengan mereka?” aku memamlingkan kepala ku berusah mencoba mencerna bahasa mereka

Satu orang dari mereka berdiri di hadapanku sembari menggerakan kaki kepala dan badan menyerupai gerakan bahasa tubuh. Aku kembali di buat bingung , dan bebrapa waktu ada yang menerka tubuhku dari belakang

“Tooollllooooongggggg ….”

Merek mulai mengikatku dan menggendongku, menyumpal mulutku agar tak bersuara, aku mulai takut apa yang akan mereka lalukan padakku, Ya tuhaaan apa yang harus kulakukan.

     Ada gunung besar di depan matakku , di bawah gunung itu terdapat sebuah pintu masuk dengan obor api di kedua sisi kanan dan kirinya.

satu persatu ku lihat ada orang serupa seperti yang sedang menggendongku menghampiri, mereka mulai berbicara dengan bahasa dan gerak tubuh yang sekali lahi ku katakana benar-benar sulit untuk pahami.

Aku menocba tenang dan berusah menghadapi situasi ini, dan tanpa sadar mereka membawaku masuk ke dalam gunung itu.

“ oh Tuhannnn” aku menjerit kaget dalam hati

     Terlihat ada ratusan bahkan ribuaan orang yang serupa dengan orang yang membawaku saat ini. Mereka menurunkan lalu mengikatku dengan kedua badanku di sanggah kayu , kalian tau, persis seperti memanggang babi atau ayam, saat malam tahun baru tiba.

“Aku takutttttttt” gumankku dalam hatiii

Aku memnjamkan mataku dan menjerit dalam hati ya tuhhhaannn

“tolongggggggggg” aku berteriak dalam hatiii

Dan mulai membuka mata

“kamu ngapain ndi?’ ayah berseru

Aku kaget dan bangun dari kursi mobilku, kebingungan dan mulai menepuk pipiku kembali

“ayahhh, aku lagi di dalam gunung bersama orang-orang aneh?” ujarku pada ayah

“kamu kenapa?” ayah tertawa

Jeda

”makannya jangan keenakan tidur, saat ayahnya sendiri lagi mengemudi dari tadi ndi” ujar kembali ayah

“kita hampir sampai ndi” seru ibu menimpali

Aku diam seribu bahsa, dan mulai mencerna pa yang terjadi.

”jadi tadi cuman mimpi?”

Saran untuk para pembaca : jangan tertidur dalam keadaaaan apapun, eh tapi kalo ga tidur mati dong namanya?

-

 

kumpulan cerpen SENJA DI BANDA NEIRA

Ellunar Publisher  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampah

Hushh husshhhh ...,  hembusan angin bumi bertemu kulit tipis yang membuat bulu kuduk berdiri, cahaya sekitar mulai hilang, gelap gulita dite...