Sudah ku bilang bukan? Duduk dibangku samping jangan bangku hadapanku.
"Aku kikuk tauuuuu mendapati sorot tajam matamu" guman dalam hati
~
Setelah pertemanan seribu dekade aku baru paham. Bahwa kamu pria tulus bukan baik.
Tulus ingat!
Ada katak loncat dan tenggelam.
"Bodoh apakah dia tidak bisa berenang"
"Mungkin dia lupa cara berenang"
Katamu
Katak bukan ikan
Lucu, hehehe
~~
Kita pergi berpetualang ke mars. Mengunjungi neptunus dan venus.
Kamu pengemudi aku penumpang, kulihat lelahmu yang ku deskripsikan dari bahu lesumu . Berguman dalam hati, pasti kamu capek! Kemudian di tepis oleh logika "aku juga capek kok bukan dia doang"
~~
Aku gatakut pulang sendiri. Tapi wanita sok tau ini dibutakan oleh rambu jalan. Lagi dan lagi kamu tiba dan menghampiri tanpa aku meminta. Dengan sombongnya aku berkata "aku bisa loh sendiri". Berguman dalam hati wanita tidak tau terimakasih.
~~
Esok malam kita berkunjung ke karnaval komedi putar sebrang jalan menuju rumahku.
"Baik tuan putri"
5 menit sebelum kepergian ku abaikan pesanmu. Kembali lagi berulah ku batalkan rencana kepergian dengan sepihak. Aku yakin kamu sudah mandi dan keramas dengan shampo favoritmu. Berguman dalam hati wanita yang semena2 ih.
~~
Bulan sabit datang lalu aku berbaring di ranjang, setelah sekian malam berganti dan siang berlalu kamu masih menjadi temanku, ada hal yang terbesit di fikiranku dan muncul dilangit kamarku.
Aku orang jahat untukmu
Kamu orang baik untukku.
Oh bukan, sepertinya ungkapan "baik" tidak mendefinisikan sikap keseharian mu.
Ini tulus
Seperti kaset rol fim yang terputar otomatis di ingatanku. Segala hal yang berlalu yang biasa kita sebut kenangan muncul bagai film lawas 70an.
Tiba2 kedipan mataku menurukan air menuju aliran ke bawah pipi.
Untuk pertama kalinya aku menangis bukan tersakiti pria.
Untul pertama kalinya aku menangis karna menyakiti pria.
Pria tulus
Jadi apakah ini yang dinamakan ke tulus an ?
~~
Untukmu yang di satu waktu membaca tulisan ini.
Kan ku tuliskan frasa "terimakasih" yang khusus kupersembahkan untukmu.
Terimakasih, untuk bertahan dan tumbuh bersama lebih dari yang kubayangkan. Terimasih untuk semua milikmu yang diberikan cuma cuma untukku. Terimakasih kesabaran yang diberikan anak pertama untuk anak terakhir yang tidak sabaran ini.
Makasih, Makasih, Makasih
~MRS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar