Rasa mati tanpa merasa
Dengan acuh segalanya saya abaikan , mungkin sesekali hanya sinar senja yang paham tentang saya.
Setelah usai bertemu sore tadi saya kikuk tersipu malu sebab gejolak di hati yang tak kunjung ingin segera bercengkrama
ah apalah daya . . .
saat mata beradu segalanya hilang begitu saja
terbang bersama udara
tanpa suara
tanpa kata yang terucap dan postur meringkuk malu
Mungkin kata orang ini yang dinamakan asmara , tiba-tiba sakit akut yang melanda sebab segala bagian tubuh pucat dan suara hilang begitu saja.
Entahlah , saya benar benar kalang kabut saat bercengkrama dengannya
ada rasa lilin terbakar saat mata ini beradu ! ! !
Namun sayang, segalanya berevolusi dengan cepat , begitu cepat apa adanya
Seperti kaca hancur dari tebing di buang pembunuh berantai
Saya benar-benar merasakannya
Saya benar-benar hancur
Saat tau kamu mengacuhkan saya.
Mungkin kita bisa bercengkrama satu dua kata tapi ?
Ntahlah . . .
Kamu berbeda menyikapi wanita lain dan saya.
Saya benar benar punya rasa diabaikan sebagai sosok wanita tanpa arti di jalan hidupmu.
Hmm
Mungkin segalanya pernah merasa , perasaan benar2 di hempas ke palung laut paling dalam dan hanya tersirat perasaan hancur.
Perasaan yang terlalu merasa atau memang benar begitu nyatanya.
~rc

Tidak ada komentar:
Posting Komentar