Selasa, 15 November 2016

Sisa sendu

Rasa mati tanpa merasa

Dengan acuh segalanya saya abaikan , mungkin sesekali hanya sinar senja yang paham tentang saya.
 
Setelah usai bertemu sore tadi saya kikuk tersipu malu sebab gejolak di hati yang tak kunjung ingin segera bercengkrama

ah apalah daya . . .

saat mata beradu segalanya hilang begitu saja

terbang bersama udara

tanpa suara

tanpa kata yang terucap dan postur meringkuk malu





 



Mungkin kata orang ini yang dinamakan asmara , tiba-tiba sakit akut  yang melanda sebab segala bagian tubuh pucat dan suara hilang begitu saja.

Entahlah , saya benar benar kalang kabut saat bercengkrama dengannya

ada rasa lilin terbakar saat mata ini beradu ! ! !

 
Namun sayang, segalanya berevolusi dengan cepat , begitu cepat apa adanya

Seperti kaca hancur dari tebing di buang pembunuh berantai

Saya benar-benar merasakannya

Saya benar-benar hancur

Saat tau kamu mengacuhkan saya.


Mungkin kita bisa bercengkrama satu dua kata tapi ?

Ntahlah . . .

Kamu berbeda menyikapi wanita lain dan saya.

Saya benar benar punya rasa diabaikan sebagai sosok wanita tanpa arti di jalan hidupmu.


Hmm


Mungkin segalanya pernah merasa , perasaan benar2 di hempas ke palung laut paling dalam dan hanya tersirat perasaan hancur.


Perasaan yang terlalu merasa atau memang benar begitu nyatanya.



~rc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampah

Hushh husshhhh ...,  hembusan angin bumi bertemu kulit tipis yang membuat bulu kuduk berdiri, cahaya sekitar mulai hilang, gelap gulita dite...