Terselubung asap gumpal sisa pembakaran kayu sore ini.
Di ufuk barat semburat jingga mempercantik biru angkasa , daya imanjinasi ku kembali mengingat segalanya , apapun yang ku lalui waktu lalu.
Aku tlah lama berjalan hanya bersama bayangan.
Entahlan , aku buram dengan kaca mata ku , lidah enggan mengecap rasa begitu pun hati.
Aku mual sebab lambung kosong , bukan tak ada sisa nasi , namun tak ada daya mencicipi nasi.
Aku kacaw ingin lari pergi menyendiri ke hutan dan teriak di lepas pantai .
Aku benci berada dalam posisi ini, seakan membabi buta pikiranku.
Aku muak dengan hal berbau kata indah yang kata banyak insan memperindah kehidupan.
Segala hal tersirat mati . Tak ada tanda kehidupan dalam hati.
Halah aku baru paham bahwa hati bisa mati.
-Kepada para pembaca yang sempat merasakan nya , ku harap mereka terlepas dengan cepat dari hal ini.
SEDIKIT TAPI NGENA
BalasHapus