Jumat, 17 Februari 2017

Kaktus luka

01 . 01



Berkelana dengan dada terluka , aku bersih keras berlari mengumpat dari seluruh manusia yang melihat

Jangan tanya arah mana yang ku tuju!

Aku hanya mengandalkan insting perasaku
 
Ayo aku bisa bersembunyi dari segalanya

Semua ini akan hilang bila aku pergi

Ah sial , aku melihatnya !

Dia masih di sana untuk berdiri , gumanku

Wanginnya yang khas tercium dari kilometer tepat ku berada

Pembawaan wajahnya masih persis dengan senyum teduh seperti payung ku.

Dia berdiri persis di hadapanku, untuk sedikit jarak.

Aku terkejut !


"Apa yang kau lakukan disini! " Hardikku dengan perasaan marah !


Namun hanya senyum yang terbalas lalu dia hilang bersama matahari dan burung


" kemana dia ? " gumanku.


Ah lagi lagi dia muncul kembali untuk hilang !





Dadaku nyeri untuk pelarian beberapa kilometer ku


" aku lelah ! " 


Aku butuh mengambil waktu untuk beristirahat

Dengan tumpukan jerami kering aku baringkan tubuhku

Helah nafas lelah mulai beradu dan ku mulai pejamkan mata lalu mulai larut dengan ini


" hay ! " 


" ha ? " 

Lagi lagi dia muncul kembali untuk kesian kalinya


"ah sial ! ! !


 " SUNGGUH MENJENGKELKAN "


" Untuk apa kau berada di sini lagi,? "  kembali aku tanyakan padanya dengan nada marah.


Dia hanya membalas senyum 

Dan lagi lagi dia menghilang begitu saja


" ah sial " gumanku


Apa yang terjadi ?

aku mulai menampar pipiku !

Menyadarkan diri lalu akhirnya teriakan kecil terlontar

Aku terbangun dan memandang seisis langit-langit kamar

Ah , ternyata memang hanya mimpi


" untung saja " hela nafas ku







* * * * *





 
Aku mulai kembali berlari meneruskan perjalananku , entah arah apa yang menjadi tujuan , penting bagiku hanya untuk melupakannya

Kakiku perih !

Ternyata ada sedikit luka memar dan aku pergi duduk dekat bantara sungai untuk melihatnya !

Lihatlah !
bukan sedikit memar 
ini banyak luka

Aku mulai pergi membersihkan lukanya dengan sedikit mengambil air sungai

Perlahamn, ku basuh luka-luka memarku.

Ini sungguh perih !

Tapi tak terasa !



Aku mendengar gemurung , Aku paham bahwa langit ingin mulai menangis dan perlahan-perlahan air mulai jatuh ke bumi

Tak terasa air pun juga mulai jatuh dari lupuk mataku


" ah aku mulai menangis " sialan

Aku mebenci segalanya

SEMUANYA !

Aku benci!

Aku benci akhir dari segala kisah yang berujung melupakan.

Ada kata tersiksa dari setiap akhir cerita cinta.

Karna cinta mengambil gambaran masa depanku.

Aku keliru saat dimana cinta sudah hilang aku juga kehilangan sebagian jiwa



Percayalah ! ! ! Melupakannya seperti berkelana dengan dada terluka

Dan hampir meningglakan jiwa yang tak waras



Sampah

Hushh husshhhh ...,  hembusan angin bumi bertemu kulit tipis yang membuat bulu kuduk berdiri, cahaya sekitar mulai hilang, gelap gulita dite...